Ini postingan yang isinya adalah separo curhatan dan separo kata-kata random yang keluar dari otak saya.
Pernahkah anda berada di suatu keadaan dimana orang-orang di sekeliling anda sedang membicarakan orang lain ? *tanpa memungkiri kenyataan, saya pernah, tidak hanya mengalaminya, tapi juga jadi pelakunya*
Saat dimana orang-orang melemparkan selentingan dan pernyataan tentang seseorang entah yang mereka sukai atau tidak mereka sukai. Awalnya terasa menyenangkan ikut dalam gelombang pembicaraan tentang orang lain itu, karena terkadang apa yang mereka bicarakan memang benar adanya menurut pertimbangan ataupun pandangan pribadi saya.
Namun hal menjadi berubah, ketika suatu saat mereka membicarakan seorang perempuan yang cukup terkenal di lingkungannya. Saya mengenalnya, dan saya rasa perempuan itu juga mengenal saya. Saya hanya memiliki sedikit penilaian tentang perempuan itu, karena memang, saya jarang berinteraksi dengannya.
Cerita pun dimulai, mereka mulai melemparkan kata-kata seperti bola bilyard yang memantul-mantul di mejanya. Dari yang baik hingga yang kurang baik mengenai perempuan itu disebutkan satu persatu. Dari ekspresi tersenyum, kagum, hingga akhirnya membuncah senyum sinis dan tatapan kurang menyukai dari peserta pembicaraan.
Pikiran saya tergugah, karena mendadak ada masukan penilaian baru dari orang-orang disekitar saya yang mungkin lebih sering berinteraksi dengan perempuan itu. Pandangan saya goyah, apakah benar hal-hal yang mereka katakan barusan. Apakah benar perempuan itu seperti ini itu yang mereka katakan. *mereka tidak mengatakan hal yang sangat sangat buruk,, tp saya hanya meragukan perkataan mereka*. Tapi untuk menghormati mereka, saya hanya diam dan sesekali melempar senyum pada mereka.
Hal pun berubah ketika saya harus berinteraksi langsung dengan perempuan itu. Hal yang terpikir di otak saya hanya satu, membuktikan dan men'tera' ulang pandangan saya terhadap perempuan itu. Saya mulai mengobrol, bercanda, bahkan cukup banyak aktifitas yang saya lakukan dengan perempuan itu *ehem,, dalam konteks positif*. lalu saya mulai melihat titik terang dan jalan tengah dari kabut kebingungan saya ini. ternyata, mereka hanya sedikit salah paham dan merasakan kecemburuan sosial karena si perempuan memang merupakan "girl on the spot lite" yang disoroti oleh semua orang.
Nilai positif yang bisa saya ambil dari narasi saya barusan adalah, terkadang manusia begitu mudah mengubah pandangannya terhadap sesuatu ataupun seseorang karena telah dicampuri oleh pandangan ataupun opini orang lain.
Kita hidup di dunia ini memang sebagai makhluk sosial yang berbagi kehidupan dan tempat untuk tinggal. Namun manusia juga memiliki nilai kehidupan individu yang tidak boleh dipungkiri. Hak dan keputusan tertinggi akan pandangan ataupun pemikiran diri kita sendiri, hanya diri kita yang bisa membentuk, mengatur, maupun mengubahnya. Jangan biarkan pemikiran atau pandangan orang lain dengan mudahnya mempengaruhi atau bahkan mengubah sudut pandang kita.
Sah saja jika kita mendengar nasihat atau pandangan dan pengalaman hidup orang lain terhadap sesuatu maupun seseorang (apalagi orang tua kita) karena itu akan menambah wawasan kita. Tapi ingat, kita lah diri kita. Kita lah yang memegang kendali tertinggi atas apa yang ada di diri kita. Dan saya pribadi, sesuai dengan judul dari postingan ini, memilih untuk mendengarkan semua perkataan orang, namun memilih perkataan mana yang bisa saya serap.
Karena ibaratnya, saya akan lebih mudah menentukan rasa durian itu enak / tidak dengan pengalaman saya merasakannya sendiri. Bukan dari pandangan orang lain tentang pengalaman mereka makan durian.
Thats why YOU MAY SPEAK as much as you can, but its always BACK TO MY SELF TO JUDGE everything..
Have a good choices all..
Regards,
Gunggek Diah Setyarini
No comments:
Post a Comment
Feel free to leave your comment ^_^